05 April 2015 Pukul 05.30 WIB
kami masih menanti dalam hati aku bertanya ‘kenapa gereja masih sepi dan hanya ada
anak sekolah minggu,,, kemana para orang tua dan para penatua gereja,, kemana
teman muda-mudi ?’ Supaya anak-anak tidak bosan, sebagai guru sekolah minggu
aku langsung ngajak mereka bernyanyi dan bercerita tentang Seorang Tukang
Botot. Semuanya tau khan tukang botot
itu apa ? Tapi bagi yang kurang familiar aku terangin deh, tukang botot itu orang
yang mencari dan mengumpulkan barang bekas. Aku share dikit ya ceritanya… =)
Ada seorang
tukang botot yang berjalan mencari barang-barang bekas dan tiba-tiba ditengah
jalan dia melihat seorang gadis yang menangis. Lalu Tukang Botot itu pun
menghampiri si gadis dan bertanya ‘Nak,,, apa yang terjadi ? Kenapa kamu
menangis ? Namun si gadis tidak berkata apa pun, maka si Tukang Botot itu
menyerahkan sapu tangan yang baru dan masih bersih dan mengambil sapu tangan
lama si gadis yang penuh air matanya. Setelah si gadis mendapat sapu tangan
yang baru dia pun berhenti menangis dan bisa tersenyum bahagia, namun yang
terjadi sebaliknya si Tukang Botot berjalan mencari barang bekas sambil
menangis penuh kesedihan karena dia sudah mengambil sapu tangan yang penuh air
mata milik si gadis. Dan ada seorang pemuda yang dari tadi memperhatikan si
Tukang Botot, pemuda itu heran kenapa si Tukang Botot itu malah menangis .
Si Tukang Botot
itu pun kembali berjalan mencari barang bekas dengan penuh air mata dan Dia
melihat ada seorang pria penuh luka dan darah menahan sakitnya. Si Tukang Botot
itu pun menghampiri pria tersebut dan bertanya ‘Kenapa tubuhmu terluka dan
berdarah ?’ Dengan penuh iba si Tukang Botot itu memberi pakaian yang baru
kepada pria itu lalu mengambil pakaian usang dan penuh darah milik pria
tersebut dan seketika pria itu bangkit dan tidak merasa kesakitan lagi. Lalu
yang terjadi sebaliknya si Tukang Botot berjalan sambil menangis dan kesakitan
karena sekarang tubuhnya penuh luka. Pemuda yang terus mengikutinya itu semakin
heran, kenapa si Tukang Botot itu mau mengganti derita si pria yang terluka
itu.
Dengan penuh
air mata dan terluka si Tukang botot meneruskan perjalanannya mencari barang
bekas dan masih diikuti pemuda itu. Di tengah jalan si Tukang Botot kembali
melihat seorang kakek yang terbaring dijalanan sambil menggigil. Dengan
kasihnya si Tukang botot mengambil sarung tipis kakek tersebut dan mengenakan
selimut yang hangat untuk si kakek sehingga ia merasa nyaman dan tidak
kedinginan lagi. Dan seperti yang terjadi sebelumnya si Tukang Bototlah yang
menjadi kedinginan. Si pemuda yang mengikuti Tukang Botot itu semakin
terheran-heran dengan apa yang sudah dilakukan tukang botot itu.
Si Tukang Botot
itu rela mengangkat penderitaan orang-orang dan menanggungnya sendirian, Dia
berjalan terus dengan penuh air mata, luka dan kedingingan. Dengan tubuhnya
yang semakin lemah dia berhenti di ujung jalan dan terbaring menahan
kesakitannya. Sedangkan pemuda yang selalu mengikutinya itu merasa khawatir
dengan keadaan Tukang Botot tersebut. Pemuda itu terus memperhatikannya setelah
menunggu beberapa saat perlahan pemuda itu mendekatinya dan betapa terkejutnya
si pemuda itu karena dia mendapati Tukang Botot tersebut sudah meninggal.
Pemuda itu pun
menangis sejadi-jadinya, dia terus menangis sambil menemani jasad si Tukang Botot
itu. Karena kelelahan menangis pemuda itu pun tertidur dan tanpa disadarinya
dihari ketiga pemuda itu terbangun dan terkejut karena dia tidak menemukan
jasad si Tukang Botot. Tiba-tiba si Tukang Botot menyapa si pemuda dengan penuh
senyum ‘Siapa yang kamu cari anakKu ?’ Karena bahagia mendapati si Tukang Botot
hidup kembali si pemuda memeluknya. Pemuda itu pun sadar bahwa Tukang Botot
tersebut adalah Yesus. Dia yang rela menanggung dosa dan penderitaan kita dan
membayarnya dengan nyawaNya, Dialah yang rela mati untuk kita dan telah bangkit
pada hari yang ketiga.
Paskah adalah hari penuh sukacita
dimana kita merayakan kebangkitanNya setelah Dia mati di kayu salib menebus
dosa kita. Mungkin untuk anak-anak sekolah minggu paskah adalah hari penuh
sukacita karena mereka bisa berlomba mencari telur paskah dan mengikuti
lomba-lomba lainnya dan mereka sangat bahagia. Namun adanya paskah itu hanya
diresponi oleh anak-anak sekolah minggu, karena para orang dewasa lebih memilih
untuk bobo cantik dibalik selimutnya.
Hei…. Apa yang terjadi dengan
orang dewasa yang mengaku Kristen..? kemana mereka…? bukankah ini Paskah…?
Kenapa mereka enggan mengikuti ibadah subuh paskah ini…? Seharusnya kita bisa
seperti perempuan-perempuan yang pergi ke kubur Yesus dan menjadi yang pertama menerima berita
sukacita atau kita bisa seperti pemuda dalam kisah diatas yang menjadi saksi
pertama. Paskah seharusnya menjadi turning point untuk hubungan kita with Papa
Jesus. Tapi sangat menyedihkan karena buat sebagian orang paskah hanyalah
sebuah tradisi semata. Seharusnya paskah merupakan moment untuk kita me-renew hubungan kita dengan Sang Juruselamat karena
cinta kasihNya yang begitu besar kepada kita Dia mati dan bangkit bahkan tidak
pernah meninggalkan kita ‘Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa
putih rambutmu
Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku
mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.’ Yesaya 46 : 4
Sadarlah
masih belum terlambat buat kita, bersyukurlah karena saat kita membuka mata di
pagi hari itu bukti cintaNya bagi kita karena Dia masih memberikan kesempatan
buat kita untuk datang dan lebih dekat denganNya. SELAMAT PASKAH…. Tuhan Yesus
memberkati.